Tampilkan postingan dengan label Ramadan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ramadan. Tampilkan semua postingan
30.3.24
17.4.23
Bayar Zakat Fitrah Online Melalui Rumah Zakat
Assalamualaikum! Halo teman-teman, apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan baik, ya. Alhamdulillah, saya dan sekeluarga juga saat ini sedang dalam keadaan sehat wal afiat. Gimana puasanya? Lancar selalu, bukan? Harus, ya. Jangankan kita yang sudah dewasa, anak-anak kita aja kan puasanya lancar. Malu atuh masa kalah sama anak-anak. Mana puasanya juga udah sampai di sepertiga bulan Ramadan. Dalam hitungan hari, kita akan segara menemuai bulan Syawal.
20.5.19
Kajian Spesial Ramadan, MT Yasmeena Bandung Berbagi dengan Anak Yatim dan Kaum Dhuafa
Bagi umat muslim, selain sebagai Syahru Shiyam (bulan berpuasa), bulan Ramadan juga merupakan Syahru Muwasah. Yaitu bulan bersimpati, menolong, berbagi, dan bersedekah dengan sesama. Terutama dengan meraka yang membutuhkan atau fakir miskin. Dan bersedekah ini, termasuk salah satu dari amal utama di bulan yang sangat mulia tersebut.
14.5.18
Mau Belanja Hemat Ramadan Ekstra di Tokopedia? Baca Tips Ini Dulu, Ya!
Manteman, besok lusa, bulan Ramadan sudah menyapa kita semua. Gimana persiapannya? Harus sudah siap lahir dan batin, dong. Iyalah, sebab Bulan Ramadan akan kita jalani selama kurang lebih 30 hari. Tanpa kesiapan lahir dan batin, mana bisa kita melewatinya dengan lancar. Siap lahir dimulai dari menyiapkan tubuh yang sehat. Ada pun siap batin dimulai dari hati yang ikhlas, bersih, dan meniatkan diri menjalani Bulan Ramadan semata-mata hanya untuk beribadah.
25.7.15
Resolusi Lebaranku untuk Revolusi Keuanganku
“Mi, udah dua minggu puasa, kok kita gak pernah makan di luar?!” ucap si sulung Reihana.
“Iya, ngirit,” jawabku.
“Ah Umi. Kangen pizza, nih!” ucap dia lagi.
"Tar kalo punya voucher gratisan," jawabku sambil nyengir.
Seperti itu kira-kira percakapan antara aku anakku, Reihana, di hari ke-14 Ramadan yang lalu. Seperti yang ditulis di atas, hingga hari itu, bahkan hingga sebulan penuh, aku dan suami gak pernah sekali pun ngajak anak-anak makan di luar.
Iya, Ramadan tahun ini memang gak biasa. Gak seperti tahun-tahun sebelumnya. Sejak hari pertama, aku dan suami mengubah banyak ‘ritual’ di bulan puasa. Alasannya? Mengikuti tantangan Lomba #ResolusiLebaranku dari Cermati.
30.6.15
Kue Keju dan Elegi Cinta Pertama
Seperti itulah bapak di hati saya. Cinta pertama yang menyentuh dan mengisi hidup saya. Meski tanpa banyak kata-kata, segala apa yang dilakukannya penuh dengan cinta dan kasih sayang.
Masih saya ingat dengan jelas, saat-saat bapak menemani saya, di hampir di setiap tempat yang asing bagi saya untuk pertama kalinya. Saat menginjakkan kaki pertama kali di sekolah dasar. Saat menginjakkan kaki pertama kali di sekolah menengah pertama. Saat menginjakkan kaki pertama kali di sekolah menengah atas. Saat menginjakkan kaki pertama kali di kampus perkuliahan. Bahkan hingga saat menginjakkan kaki pertama kali di kehidupan pernikahan. Tak berhenti di situ saja, di saat anak-anak saya lahir, bapak pun selalu hadir. Sungguh, dia benar-benar menjadi pria pertama yang mendukung, di setiap tahap dan langkah hidup saya.
Tapi, hari ini, 127 hari sudah bapak ‘hilang’ dari hidup saya. Senyumnya, perhatiannya, dukungannya, dan cinta kasihnya itu absen di keseharian saya. Bapak telah pergi untuk selama-lamanya. Ya, hari itu, Selasa, 24 Februari 2015 lalu, bapak dipanggil-Nya. Dan saya, kehilangan cinta pertama saya, untuk selama-lamanya.
Masih saya ingat dengan jelas, saat-saat bapak menemani saya, di hampir di setiap tempat yang asing bagi saya untuk pertama kalinya. Saat menginjakkan kaki pertama kali di sekolah dasar. Saat menginjakkan kaki pertama kali di sekolah menengah pertama. Saat menginjakkan kaki pertama kali di sekolah menengah atas. Saat menginjakkan kaki pertama kali di kampus perkuliahan. Bahkan hingga saat menginjakkan kaki pertama kali di kehidupan pernikahan. Tak berhenti di situ saja, di saat anak-anak saya lahir, bapak pun selalu hadir. Sungguh, dia benar-benar menjadi pria pertama yang mendukung, di setiap tahap dan langkah hidup saya.
Tapi, hari ini, 127 hari sudah bapak ‘hilang’ dari hidup saya. Senyumnya, perhatiannya, dukungannya, dan cinta kasihnya itu absen di keseharian saya. Bapak telah pergi untuk selama-lamanya. Ya, hari itu, Selasa, 24 Februari 2015 lalu, bapak dipanggil-Nya. Dan saya, kehilangan cinta pertama saya, untuk selama-lamanya.
Langganan:
Postingan (Atom)
Template edited by Nia Haryanto's Blog