Tampilkan postingan dengan label Tumbuhan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tumbuhan. Tampilkan semua postingan

14.4.13

Pecah Telor di 2013

Daftar resolusi tahun 2013 yang beberapa bulan terakhir hanya sebatas tulisan tak bermakna (untuk urusan menulis), akhirnya bisa dicentang juga. Yupp! Akhirnya si telor pun pecah. Meski sudah menginjak bulan ke-4, terbitnya sebuah buku antologi dan juga sebuah artikel media massa, aku tetep aja seneng.

Alhamdulillah, di sela-sela mengurus bayi umur 10 bulan, dan dua anak (10 tahun dan 7 tahun), dengan tanpa pembantu, aku masih sempet menulis. Semoga deh, dengan pecah telor ini, hari-hari ke depan bisa lebih produktif lagi menulis buku dan artikel di media massa.

3.2.13


Judul : Ensiklomini Pengetahuan Populer
Penerbit : Tinta Emas Publishing
Tahun :2008

2.2.13

Ginkgo biloba, Tak Hanya Meningkatkan Daya Ingat


Kita tahu, penambahan usia, kebiasaan hidup, serta zat-zat kimia memberi dampak yang sangat kompleks bagi tubuh kita. Efek itu bisa berupa proses penuaan, timbulnya penyakit, bahkan hingga kematian. Kita juga tentu familiar dengan istilah radikal bebas. Ya, bagaimana tidak, molekul yang kehilangan satu atau lebih elektronnya ini sangat labil dan agresif untuk ‘merampok’ elektron milik molekul lain dengan cara mengikatkan diri dengan molekul yang dituju.
            Serbuan radikal bebas secara terus menerus inilah yang akhirnya menyebabkan efek-efek pada tubuh kita seperti proses penuaan hingga penyakit serius. Salah satu contohnya yaitu kerusakan pembuluh darah yang memicu penyakit lain seperti arterosklerosis, stroke, demensia (kepikunan) dan hipertensi. Dan jika menyerang sel otak, akan mempercepat kerusakan dan proses penuaan pada otak yang berakibat kepikunan dini. Otak terdiri atas 100 miliar sel neuron. Jumlah itu menyusut 50 000 – 100 000 sel setiap hari sejak usia 30 tahun. Akibatnya terjadi penurunan fungsi otak secara wajar (gampang lupa) maupun  penurunan fungsi kognitif yang tak wajar (lupa akan hal yang baru saja terjadi) atau pikun.

Multi Manfaat Asam Jawa


            Sebagai orang Indonesia, pasti kita tidak asing lagi dengan asam jawa. Rasa asam yang begitu khas sering menjadi pilihan bagi kita untuk membuat makanan atau minuman dengan memanfaatkan kekhasannya itu. Sebut saja sayur asam, air gula asam dan manisan asam menjadi contoh dari olahan produk alam ini.
            Asam jawa yang bernama latin Tamarindus indica ini sebenarnya merupakan pohon yang berasal dari Afrika. Tetapi karena pohon ini hidup di tempat tropis, maka tak heran jika pohon asam jawa ini tumbuh subur di Indonesia, terlebih di daerah-daerah dataran rendah. Di Sumatra, pohon asam disebut dengan bak me (Aceh), acam lagi (Gayo), asam jawa, kayu asam, cumalagi (Minangkabau). Di jawa disebut tangkal asem (Sunda), acem (Madura). Di Kalimantan disebut sebagai asam jawa. Di Sulawesi disebut dengan asang jawi (Gorontalo), camba (Makasar), cempa (Bugis).