Beberapa waktu yang lalu, saat mulai digembar-gemborkannya Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), saya sempat dilanda ketakutan. Lebih tepatnya parno. Bagaimana tidak, menurut saya, undang-undang ini sangat menakutkan. Segala sesuatu yang saya lakukan di dunia maya, kok rasanya bisa berujung pada tindakan pelaporan. Dan sanksinya, tak kalah menakutkan juga. Dari mulai denda dengan jumlah fantastis hingga hukuman pidana. Jadinya, sejak saat itu, saya banyak berpikir sebelum posting atau komentar apa pun di dunia maya.
Tampilkan postingan dengan label webinar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label webinar. Tampilkan semua postingan
11.2.22
Solusi Holistik serta Kolaborasi Multipihak untuk Meningkatkan Kesintasan dan Mencegah Kematian Kanker Paru
19.12.21
Merencanakan Masa Pensiun yang Nyaman dari Sekarang
Pagi itu mama menangis. Karena heran, saya dekati dia perlahan. Awalnya beliau gak mau cerita, tapi lama-lama akhirnya ngomong juga.
“Mama malu, tiap hari nyusahin anak. Buat makan, buat ini, buat itu, semua dari anak. Mama mau dagang lagi aja, ya!”
Begitu katanya. Beliau malu dengan dirinya yang dibiayai kami anak-anaknya: saya, 2 kakak saya, dan juga adik saya. Meski sudah dibilang dia bukan beban kami, kejadian seperti itu terjadi terus menerus. Dan malah sejak bapak meninggal, kejadian seperti itu semakin sering terjadi. Mama merasa menjadi beban anak-anaknya.
Labels:
#DPLKManulife,
#Semakinharisemakinbaik,
DPLK Manulife Indonesia,
Financial,
Finansial,
Keuangan,
Lifestyle,
Manulife,
Manulife Indonesia,
Masa Pensiun,
Pensiun,
Reportase,
Review,
webinar
5.11.21
Mengembangkan Kreativitas Anak dengan Creative Art Series dari Faber-Castell
1.11.21
Mengenal Asuransi Syariah di Webinar Prudential Indonesia - Kumpulan Emak Blogger
30.10.21
Memaksimalkan Potensi Bisnis dengan Home Lift Hemat Listrik
"Mah, pasang lift dong di rumah. Kan asyik bisa naik turun loteng. Gak capek!"
Seperti itulah ocehan anak-anak suatu kali sepulang dari mall. Kepengen rumah dipasang lift. Biar gak capek katanya. Saya sih cuma mesem-mesem aja. Mustahil! Begitu pikir saya. Tapi biar anak-anak diam, saya iyain aja. Biar cepet. Toh nanti mereka bakalan lupa dengan keinginan itu.
Langganan:
Postingan (Atom)
Template edited by Nia Haryanto's Blog