Menangkal rasa kantuk untuk mengerjakan laporan adalah salah satu fungsinya yang paling pertama aku kenal. Ya, saat duduk di bangku kuliah itulah, secara resmi, aku mengikrarkan diri untuk menjadi pengguna kopi. Meski saat itu, nikmatnya rasa kopi masih belum terlalu aku mengerti.
Menikah dengan seorang pencandu kopi membuat aku naik tingkat. Dari yang hanya sebatas oportunis, aku menjadi penikmat kopi yang manis. Hehehe, maksudnya, kopi yang aku suka masihlah terbatas pada kopi yang manis. Kopi susu, capucinno, kopi plus krimmer, dan sebangsanya. Adapun untuk kopi hitam, aku masih emoh. Bukan tak enak, tapi efeknya yang terlalu cepat bikin lapar membuat aku menghindarinya. Kalau diperturutkan, bisa-bisa, aku makan besar hingga 7 kali jadinya. Wow, rugi bandar, dong! :D