Ya
benar! Di tahun 2006 lalu, Itali yang sukses menjadi juara di ajang piala dunia
setelah mengalahkan Perancis melalui adu penalti dengan skor 5-3 ini ternyata
mempunyai senjata rahasia. Senjata rahasia ini berupa pelatihnya yang tak hanya
mengandalkan Marcello Lippi. Namanya adalah Neurofeedback.
Jika Marcello Lippi melatih skuad azzurri
di lapangan hijau, maka pelatih yang bernama neurofeedback ini melatih para pemain di dalam ruangan. Lho?
2.2.13
Saffron Dari Waktu Ke Waktu
Sejarah perjalanan Saffron dimulai sejak lebih dari 3000
tahun yang lalu. Dimulai dari pendomestikasian spesies liar, Crocus cartwrightianus yang dipilih
berdasarkan panjangnya stigma. Spesies tersebut kemudian saling dikawinkan
(breeding) dan menghasilkan spesies mutan steril triploid, yang diberi nama Crocus sativus. Spesies ini baru muncul
pada akhir zaman perunggu.
dokumentasi saffron
Para
ahli percaya bahwa saffron baru
terdokumentasikan di abad ke-7 sebelum masehi, berdasarkan catatan orang-orang Assyria yang terkompilasi di Ashurbanipal. Setelah itu,
barulah dokumentasi tentang saffron banyak
dibuat termasuk catatan orang Spanyol yang memakai saffron sebagai obat dari lebih 90 macam jenis penyakit. Dalam
cerita lain disebutkan bahwa saffron sering
dipakai dalam ramuan sihir untuk berbagai penyakit aneh.
Kandungan dan Multi Manfaat Saffron
Saffron selama ini banyak dikenal
sebagai bumbu dapur yang membuat makanan bercita rasa khas. Sulitnya
mendapatkan saffron serta harganya
yang sangat mahal, membuat makanan ber-saffron
ini hanya disantap oleh kalangan atas. Namun pun demikian, tak ada salahnya
kita mengenal kandungan dan manfaat dari bumbu super mahal ini.
kandungan saffron
Saffron memiliki lebih dari 150 komponen
aroma yang volatile (mudah menguap),
dan komponen non volatile. Sebagian
dari komponen tersebut, termasuk kepada golongan karotenoid seperti zeaxanthin, lycopen, serta α-karoten dan β-karoten. Warna saffron
sendiri dikendalikan oleh turunan karotenoid jenis crocin. Misalnya saja, saffron
kuning-merah komponen utama zat warnanya adalah α-crocin, dengan nama lengkap trans-crocetin
di-( β-D-gentiobiosyl)ester atau nama IUPAC nya 8,8-diapo-8,8-carotenoic acid.
Langganan:
Postingan (Atom)
Template edited by Nia Haryanto's Blog