3.3.13

Anak Susah Makan? Libatkan Mereka Saat Memasak!

Susah makan merupakan satu dari sekian banyak keluhan ibu-ibu terhadap anaknya. Keluhan ini sekilas terlihat enteng, akan tetapi jika dibiarkan, bisa membahayakan. Ya! Bagaimana tidak, makanan adalah sumber energi dan sumber nutrisi (gizi) bagi tubuh anak untuk tumbuh dan berkembang. Tanpa makanan, anak bisa sakit, tumbuh dan berkembang tidak sempurna, bahkan anak bisa cacat atau meninggal.

Kejadian susah makan juga terjadi pada Radit, putra kedua saya. Dia susah sekali makan makanan rumah. Setiap hari, makanan yang diminta hanyalah mie instan, goreng sosis, burger, atau baso yang nongkrong di depan rumah. Sesekali, sih, saya biarkan dia memakan makanan itu. Tetapi lama-kelamaan, saya khawatir dengan gizi yang dikandungnya. Tentu saja karena makanan-makanan tadi, gizinya sangat tidak bagus. Bahkan untuk orang dewasa sekali pun.

Radit

2.3.13

Adaptasi, Syarat Mutlak untuk Survive

sumber gambar: gp.org
Di dalam kehidupan, perubahan merupakan hal yang biasa terjadi. Tak hanya manusia, semua komponen alam beserta faktor-faktor pendukungnya, seiring bertambahnya waktu, pasti akan berubah. Termasuk dengan iklim. Bahkan akibat perubahannya yang terasa nyata pada kehidupan manusia dalam beberapa dekade terakhir, perubahan iklim kini menjadi fokus dan isu besar yang menjadi kajian banyak kalangan.

Untuk bisa survive terhadap perubahan iklim, semua makhluk hidup harus bisa beradaptasi. Tentu saja karena jika tidak, dengan sendirinya, makhluk hidup tersebut akan mati dan mungkin lama-lama, jenisnya (spesiesnya) bisa punah. Persis seperti intisari dari teori-teori evolusi banyak tokoh, seperti Darwin, Wallace, dan juga Lamarck. Menurut mereka, individu-individu dengan kekuatan adaptasi yang besarlah yang pada akhirnya bisa survive dari seleksi alam. Dan yang lemah sudah pasti akan punah. Di sini, bisa dikatakan bahwa perubahan iklim merupakan salah satu bentuk dari seleksi alam itu.

Manusia merupakan komponen alam yang paling dominan. Dengan begitu, agar bisa survive dari seleksi alam, manusia harus bisa beradaptasi dengan perubahan iklim yang terjadi. Seperti apakah sebenarnya perubahan iklim yang terjadi? Aspek-aspek apa yang berubah pada kehidupan manusia dengan adanya perubahan iklim? Bagaimana pula bentuk adaptasi manusia terhadap perubahan-perubahan itu?


28.2.13

BlackBerry Z10, Number One Wishlist of 'Emak-emak Narsis'


Gadget keren bukanlah monopoli orang-orang intelek yang duduk di kursi kantoran. Emak-emak yang kerjanya mengurus kebutuhan anak-anak dan suami pun membutuhkannya. Contohnya saya. Di sela-sela kesibukan rumah tangga beserta tetekbengeknya, saya selalu meluangkan waktu untuk meng-upgrade diri dengan berbagai hal dari internet melalui gadget. Mencari resep masakan, membaca artikel kesehatan dan keluarga, dan eksis (plus narsis) di jejaring sosial menjadi hal wajib dilakukan setiap harinya.

Sejak zaman kuliah, saya sudah hobi menulis. Dari nulis hal-hal yang gak jelas sampai nulis artikel hingga blogging. Berkat hobi itu, saya berkesempatan menjadi penulis dan editor. Karena memiliki anak-anak yang masih kecil, kantor dari rumah pun menjadi pilihan tak terelakkan.

Saya dan BlackBerry
Nulis nyaman di depan PC atau laptop, bagi ibu beranak 3 seperti saya adalah hal mewah yang sangat jarang dilakukan. Gimana enggak, selesai urusan dengan anak yang satu, tiba-tiba harus menjemput anak yang tengah. Beres menyuapi si sulung, eh si bungsu nangis. Begitu dan begitu terus.

Untunglah, di tahun 2010, sebuah ponsel pintar hadiah suami tercinta, bisa menggantikan peran laptop. Ya, dialah Si Kecil pintar BlackBerry Curve 8900. Si Bandel yang satu ini setia menemani saya menulis artikel di dalam angkot, membuat draft cerpen di sekolah anak, berfoto narsis untuk jejaring sosial Facebook dan Twitter di pasar tradisional, bahkan urusan arisan dengan ibu-ibu PKK selalu lancar berkat fasilitas BBM-nya.