Beberapa hari yang lalu, dalam rangka memeriahkan perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia, di kampungku diselenggarakan sebuah pertandingan sepak bola. Pesertanya sendiri adalah pria-pria muda dari tiap RT. Akibat tim RT tempat rumahku berada kalah, anak keduaku, Radit, marah-marah. Dengan diam-diam, aku pun menyimak perbincangan pendek antara Radit dan kakaknya, Reihana mengenai hal itu.
"Coba kalau Kak Bayu masuk tim kita, kita pasti menang," ucap Radit serius.
"Ya enggak bisa lah. Timnya kan dari masing-masing RT. Kak Bayu kan dari RT 1. Kita mah RT 3, ya pesertanya harus dari RT 3 juga" Reihana nyeletuk.
"Iya, tapi jadinya kan gak adil. RT 1 jago-jago. RT 3 enggak," ujar Radit masih dengan ekspresi yang gemas.
"Ya gimana lagi, aturannya udah begitu, kok!" jawab Reihana mengakhiri percakapan.
***