Di zaman seperti sekarang, hampir semua orang sepertinya membutuhkan ponsel pintar. Bukan hanya sekadar untuk gaya-gayaan, kebutuhan akan eksis, narsis, dan mungkin juga pekerjaan, menuntut kita menjadikan ponsel pintar ini sebagai kebutuhan utama.
Pun demikian juga dengan saya. Ponsel pintar yang saya miliki bukan cuma digunakan untuk kebutuhan ‘bergaul’ di dunia nyata dan maya saja. Pekerjaan saya pun kini membutuhkannya. Sebab walaupun saya hanya seorang freelancer yang banyak bekerja di rumah, waktu saya yang banyak tersita dalam mengurus anak-anak, membuat saya jarang sekali bekerja dengan cara duduk manis di depan laptop. Ada kalanya saya harus menulis artikel di ruang tunggu sekolah. Dan lain waktu, saya harus bisa mengedit naskah ketika anak-anak bermain di time zone. Jika saya harus menunggu waktu senggang untuk mengerjakan semuanya di depan laptop, dijamin, tak akan ada waktu untuk itu. Jadi di mana pun dan kapan pun, saya membutuhkan gadget yang bisa mengerjakan semua pekerjaan saya itu.
Pun demikian juga dengan saya. Ponsel pintar yang saya miliki bukan cuma digunakan untuk kebutuhan ‘bergaul’ di dunia nyata dan maya saja. Pekerjaan saya pun kini membutuhkannya. Sebab walaupun saya hanya seorang freelancer yang banyak bekerja di rumah, waktu saya yang banyak tersita dalam mengurus anak-anak, membuat saya jarang sekali bekerja dengan cara duduk manis di depan laptop. Ada kalanya saya harus menulis artikel di ruang tunggu sekolah. Dan lain waktu, saya harus bisa mengedit naskah ketika anak-anak bermain di time zone. Jika saya harus menunggu waktu senggang untuk mengerjakan semuanya di depan laptop, dijamin, tak akan ada waktu untuk itu. Jadi di mana pun dan kapan pun, saya membutuhkan gadget yang bisa mengerjakan semua pekerjaan saya itu.