11.7.14

Ponsel Keren dengan Kamera Paten? Ya Nokia Lumia Dong, Friend!

Inovasi yang semakin canggih pada kamera ponsel sepertinya membuat siapa saja tergoda untuk mengabadikan momen apa pun yang ada di sekitarnya dalam bentuk foto. Apalagi ditunjang dengan semakin mem-booming-nya socmed di dunia maya yang terintegrasi di dalam ponsel tersebut. Dalam hitungan detik, foto-foto yang berhasil ditangkap kamera ponsel bisa langsung diunggah ke berbagai media sosial tersebut tanpa hambatan. Dari mulai hasil jepretan selfie, foto alam sekitar, hingga foto makanan dan minuman yang akan disantap. Semuanya membuat si pemilik ponsel tersebut semakin keranjingan saja.

Tak terkecuali dengan saya. Kamera dari ponsel Nokia Lumia 520 yang sejak setahun lalu saya miliki, membuat hobi eksis dan narsis saya semakin konsisten. Ratusan foto hasil jepretannya sudah saya unggah di berbagai sosial media yang saya miliki. Meski hanya bermodalkan kamera belakang, kekuatan 5 mega pixel Nokia Lumia ini mampu menghasilkan gambar yang tajam, jernih, dan memuaskan. Dan jika fotonya ingin lebih dramatis, berbagai aplikasi photo editor yang ada di ponsel Nokia Lumia, siap digunakan. Mau foto selfie, foto alam, atau pun foto makanan tinggal jepret saja!

Nih Contohnya!

29.6.14

Yuk Berperan Serta dalam Program Pengendalian TB!

Seriusnya penyakit tuberkulosis tak bisa kita ragukan lagi. Penyakit ini tak hanya mengancam nyawa si penderitanya saja, tetapi juga kelangsungan hidup keluarga, tingkat kesehatan lingkungan sekitar, hingga beban negara terhadap dampak dari penyakit itu. Artikel-artikel mengenai tuberkulosis sebelumnya sudah sangat jelas membuat kita mengerti bahwa penyakit tuberkulosis tak bisa lagi dianggap remeh dan dibiarkan begitu saja ada di lingkungan kita tanpa pemantauan. Sebab dari 1 penderita tuberkulosisi aktif saja, puluhan calon penderita tuberkulosis baru akan sangat bisa dihasilkan.

Pengendalian penyakit tuberkulosis bukan hanya tugas dokter, suster, mantri kesehatan, atau pihak-pihak medis lainnya saja. Masyarakat luas juga berkewajiban di dalam proses pengendalian penyakit ini. Seperti apa bentuk peran serta masyarakat di dalam proses pengendalian penyakit tuberkulosis.

Pencari dan Pemantau Penderita yang Ada di Lingkungan Terdekat
Peran serta masyarakat dalam pengendalian TB bisa dilakukan dengan menjadi pencari dan pemantau penderita atau suspect penderita di lingkungan terdekat. Baik itu keluarga, maupun tetangga dekat atau jauh. Caranya tentu dengan memperhatikan mereka-mereka yang mempunyai ciri-ciri/gejala penyakit tuberkulosis. Jika sudah ditemukan, pastikan mereka melakukan pemeriksaan dan pengobatan secara tepat  di tempat yang tepat.

15.6.14

Beban Berat Penyakit TB : Kematian dan Ekonomi

Penyakit tuberkulosis yang begitu banyak menimpa orang di sekitar kita, ternyata memang menggambarkan keadaan penyakit tersebut secara umum di negara kita. Ya, sebab berdasarkan data internasional, Indonesia merupakan negara keempat dengan jumlah kasus tuberkulosis terbanyak di dunia setelah India, Cina, dan Afrika Selatan. Jadi tentu saja, sebaran penderita di sekitar kita masih sangatlah banyak.

Bertolak dari kenyataan itu, pernahkah kita berpikir mengenai beban penyakit tuberkulosis terhadap kita? Sebagai orang yang sehat, sepertinya tidak. Tapi bagi mereka yang sakit dan keluarganya, penyakit ini merupakan beban yang berat. Tak hanya karena bayangan kematian yang begitu dekat, beban ekonomi juga sangat memberatkan mereka. Sekali pun obatnya gratis, produktivitas penderita tuberkulosis yang menurun, terutama bagi penderita yang asalnya bekerja (apalagi tulang punggung keluarganya), mengakibatkan pendapatan keluarga berkurang. Tak ayal, guna mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, keluarga penderita tuberkulosis seringkali menjual harta bendanya atau bahkan sampai berhutang ke sana ke mari.