21.11.15

Cara (Ngawur) Menaikkan Angka Klout Score


Pagi tadi, saya cukup kaget ketika buka blog di laptop. Ritual setiap pagi yang saya lakukan untuk mengecek komentar di blog sebelum blog walking ini, tiba-tiba teralihkan pada nilai klout score yang terpampang di sidebar blog. Walah, segitu? Ucap hati saya tidak percaya. Tapi setelah F5 berkali-kali, si browser ternyata gak error. Dan jadilah, pagi ini lebih cerah dari biasanya. #lebay

Eits... tunggu, saya kasih disclaimer dulu, ya. Judul di atas mungkin seperti angin segar. Padahal, hehehehe… cuma sekadar curhat. Di postingan ini, teman-teman gak bakalan dapet kejutan wow tentang kaitan klout score saya dengan job yang bejibun. Iya, untuk para buzzer, blogger, atau selebtwit ternama, klout score memang berbanding lurus dengan rate card dan suburnya kerjaan. Tapi buat saya, klout score hanyalah sebatas angka untuk gaya-gayaan. Ya… sambil berharap ada yang mau ngelirik si emak blogger yang apalah-apalah ini, boleh-boleh aja kan? Hihihi.... So, siapkan hati dan mental untuk kuciwa, ya. Postingan ini mah murni curhat dari si saya, yang gak sengaja, di sepanjang umurnya, bisa dapet klout score sebesar itu. Iyalah, gak lagi bikin GA, gak abis menang lomba, eh tiba-tiba datang jurig tumpak kuda (hantu naik kuda yang artinya rezeki yang tidak disangka-sangka). *Tutup muka sambil ngintip para pembaca yang klout score-nya jauh lebih fantastis*

18.11.15

Kacamata Oh Kacamata


"Mi, Ana pengen pake kacamata, yah!" ucap si sulung pagi itu.
"Tumben. Kemaren-kemaren kan gak mau," jawab saya setengah heran.
"Lihat tulisan di papan tulis gak kelihatan," ujarnya sambil meringis.
"Lho, bukannya udah sejak dulu?" tanya saya.
"Iya, tapi sekarang mah temen sebangkunya baru. Gak kenal. Malu kalo nanya-nanya," papar si sulung.

Seperti itulah percakapan saya dan si sulung, Reihana, pagi itu. Hari pertama sekolah setelah liburan kenaikan kelas 7 ke kelas 8. Iya, memang sudah sejak SD kelas 6 , Reihana mengeluhkan penglihatan matanya yang buram. Tapi karena gak mau diperiksa, malu berkacamata, dan saya gak tahu seberapa buram penglihatannya, Reihana gak pake kacamata. Dibujuk dengan rayuan apa pun, Reihana keukeuh gak mau. Dan baru pagi itu, saya denger dia minta kacamata. Sebabnya sederhana, penglihatannya yang buram membuat tulisan di papan tulis di sekolahnya gak kelihatan. Dia yang biasanya nanya-nanya ke teman sebangkunya, begitu kelas 8 gak bisa lagi. Teman sebangkunya baru dikenalnya. Dia malu dan segan untuk nanya-nanya tulisan yang ada di papan tulis.

16.11.15

13 Fakta di Balik Ngehitsnya Martabak Tropica


Bulan lalu, saya nulis tentang Martabak Tropica di Hello Bandung. Karena ngerasa belom afdol kalo gak nyeritain semuanya, saya tulis lagi deh semua hal tentang Martabak yang lagi ngehits di Bandung ini di #blogniaharyanto. Kenapa demikian, sebab banyak sekali fakta dari Martabak Tropica yang belum kalian tahu semua. Mau tahu fakta apa sajakah itu? Ini dia 13 fakta di balik ngehitsnya Martabak Tropica.

1. Tampilannya yang Menggoda

Fakta yang satu ini tentu sudah pada kalian tahu semua. Iya, Martabak Tropica mempunyai tampilan yang sangat menggoda selera. Tampilan inilah yang pasti menjadi hal pertama yang membuat konsumennya jatuh cinta. Gak percaya? Coba kalian tatap martabak di bawah ini. Berani taruhan deh kalo kalian gak tergoda. Gimana? :D

Salah satu varian Martabak Tropica
Gambar: Ig. Kuliner Akut

2. Toppingnya yang Beraneka Rasa dan Bisa Dipilih Sesuai Selera

Setelah terkesan dengan tampilannya, saya yakin, kalian akan penasaran dengan topping yang ada di martabak-martabak tersebut. Terutama martabak pizzanya. Bener banget, martabak pizza atau pun martabak lainnya ini bisa kalian pilih sendiri toppingnya sesuai dengan selera kalian. Bisa cokelat, kacang, keju, susu, Oreo, aneka selai, Ovomaltine, Nutella, kismis, kacang mede, kurma, Kit Kat, Hersey’s, Silverqueen, Toblerone, hingga ke green tea yang sedang kekinian. 

Aneka topping Martabak Tropica
Gambar: Ig. Kedai Martabak Tropica