15.1.16

Saya, Kopi Instan, dan Kopi Terasi


Teman-teman suka kopi? Sama dong, saya juga. Tapi meskipun suka, saya tidak masuk ke dalam kategori pencandu. Sebab sehari, saya paling hanya minum sekali. Itu pun cuma white coffee, cappuccino, atau semacamnya. Alasannya karena rasanya yang enak. Penginnya sih iya minum banyak. Tapi apa daya, tubuh saya gak kuat dengan efek kopi. Bikin perut perih, gemeteran, dan gampang lapar. Apalagi kalo kopi hitam. Udah deh, setengah gelas aja udah mampu bikin asam lambung saya melambung-lambung dan makan jadi lebih rakus 5 kali lipat. Hehehehehe…

Perkenalan saya dengan kopi sebenernya sudah sejak kecil. Zaman SD, saya sering curi-curi minum kopi hitam dari gelas almarhum bapak. Dan berlanjut serius minum saat hidup saya mengenal kata begadang semasa kuliah. Iya, tugas yang banyak, laporan praktikum, hingga belajar SKS (sistem kebut semalem) di kala mau ujian, bikin saya kenal akrab dengan kopi. Punya suami yang doyan kopi jelas membuat kebiasaan minum kopi menjadi susah hilang. Buntutnya, sampai sekarang, kebiasaan itu gak pernah bisa dihilangkan. Sekali pun sudah berusaha untuk melupakannya.

12.1.16

Pizza Goreng, Sensasi Menikmati Pizza dalam 3 Menit Sreng Sreng

pizza-goreng1

Temen-temen pada suka pizza, kan? Pasti suka. Sebab selain enak, makanan yang satu ini juga sangat popular di negara kita. Ya walopun aslinya bukan dari negara kita. Keluarga saya juga begitu, suka banget sama pizza. Tapi karena rumah kami jauh dari kedai pizza *a.k.a di kampung*, belum lagi macetnya kalo ke sana, jadinya ya, makan pizza itu paling sering sebulan sekali. Gak cuma itu juga sih alesannya, ini yang paling utama, pizza di kedai pizza yang terkenal itu mahal banget, ya. Buat saya yang punya 4 anak, yang artinya 6 orang sama saya plus babehnya anak-anak, sekali ke sana, kami bisa ngabisin duit sekitar 300-400 ribu rupiah. Wuih… bisa dapet beras sekarung deh uang segitu buat kami mah. Hehehehe… sayang banget, kan? Kecuali kalo ada yang traktir atau pake voucher hadiah. :))) *Tetep doyan gratisan*.


Pizza Goreng, Pizza Unik Tanpa Topping

Eh tapi temen-temen, itu sih dulu. Sekarang orang-orang rumah kalo mau pizza gak susah lagi. Bukan, bukan dengan cara bikin. Aku mah belom bisa bikin pizza. Kalo bikin bala-bala, baru bisa. Hehehe… ini mah dengan cara goreng pizza beku yang ada di kulkas. Dengan cuma 3 menit saja, pizza langsung bisa disantap. Kapan saja. Bahkan di tengah malem sekali pun. Iya, yang saya maksud adalah Pizza Goreng. Makanan siap saji yang satu ini udah jadi makanan favorit keluarga. Dan bisa dibilang, pizza goreng ini menggeser pizza yang mahal itu. Ya rasanya, ya mudahnya, ya murahnya.

pizza-goreng10
Kemasan Pizza Goreng

Belum tahu Pizza Goreng? Wah… masa? Di Instagram ngehits, lho. *Hihihi… ketauan deh saya tukang Instagraman.* Itu lho, pizza yang semua topping-nya ada di dalam adonannya. Dari mulai kejunya, sosisnya, dagingnya, sausnya, pokoknya semua yang biasa ada di topping pizza disulap jadi filler pizza. Jadi dengan hanya sreng… sreng… sreng selama 3 menit, pizza enak sudah ada di depan mata. Cocolin ke saus cabe, saus tomat, atau pun mayonnaise makin enaaaak.

8.1.16

SEO, Lagi-lagi Tentang SEO

seo-blog

SEO, lagi-lagi tentang SEO. Topik seksi yang semoga saja gak pernah membuat bosan. :D

Temen-temen, pernah mupeng sama lomba SEO, gak? Saya sering. Iyalah, gimana gak kabita, hadiahnya kan berjuta-juta, berbelas-belas juta, hingga gadget keluaran terbaru yang menggiurkan. Meski gak punya kemampuan yang bahkan seujung kukunya para mastah SEO, boleh-boleh dong kan kalo cuma kepengen mah? Hehehehe… urusan duit tea atuh, emak-emak mah matanya langsung ijo. Tapi begitu tahu gimana-gimananya tentang lomba SEO ini, nyali langsung ciut. Dan akhirnya… mundur teratur dan pasrah jadi penonton sajah. 

Dulu, di awal-awal turun ngeblog, saya pernah mikir begini. Kemampuan SEO itu hanya diperlukan untuk kalangan tertentu saja. Misalnya para blogger yang suka lomba atau para pelaku internet marketing agar produk yang dipasarkan bisa tepat sasaran. Ternyata, setelah mendengar dan baca dari berbagai sumber, pengertian SEO saya itu kurang tepat. SEO ternyata juga diperlukan oleh para blogger biasa seperti saya. Kenapa demikian, sebab saya bukan blogger ‘wow’ yang setiap postingannya ditunggu dan di-share banyak orang sehingga menjadi viral di media sosial. Saya hanya bisa mengandalkan mesin pencari sebagai media yang mendatangkan pengunjung. Iya sih, saya share setiap postingan saya di berbagai akun media sosial yang saya punya. Tapi, andil dari media sosial ini sangat kecil sekali. Jadinya ya, mau gak mau, saya kudu bisa sedikit ber-SEO ria.