Beberapa waktu lalu, saat hape saya sedang memutar sebuah
lagu, tiba-tiba anak sulung saya datang deketin saya.
“Umi nyetel lagu itu?” tanyanya keheranan.
“Iya,” jawab saya datar.
“Heh?! Itu kan lagu anak muda,” serunya tambah keheranan.
“Terus kenapa?”
“Ih, malu atuh. Masa ibu-ibu nyetel lagu itu,” ujarnya.
“So what gitu, lhooooo…,” jawab saya lagi mengakhiri percakapan.
Iya, seperti itulah kiranya obrolan antara saya dengan si sulung. Dia keheranan saat melihat ibunya nyuci piring diiringi lagu Maudy Ayunda – Perahu Kertas dari hape. Tak hanya dia saja sebenernya. Bahkan ayahnya (baca: suami saya), tak sekali dua kali keheranan dengan tingkah istrinya yang suka dengan lagu kekinian. Jawaban saya kepada mereka yang keheranan itu selalu sama: SO WHAT GITU, LHO?! Dengerin lagu yang penyanyinya masih muda atau pun nyetel lagu yang kekinian kan gak pamali buat ibu-ibu. Kalo lagunya enak, siapa pun boleh suka. Bukan begitu?